Tingkatkan Kemampuan Komunikasi dan Literasi Generasi Muda, Rumah Baca Aqlea Sokaraja Gelar Pelatihan Jurnalistik

Share link

Desi Al Musthalifah, Nisrina Fadhilah Ulwan*)

Kabupaten Banyumas, balaibahasajateng.kemendikdasmen.go.id—Rumah Baca Aqlea menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Jurnalistik untuk Generasi Muda pada Minggu, 19 Oktober 2025, di Rumah Baca Aqlea, Desa Kalikidang, RT 003, RW 004, Sokaraja, Kabupaten Banyumas. Kegiatan ini diikuti oleh 30 pelajar SMA/SMK, mahasiswa, dan masyarakat umum dari berbagai daerah di Barlingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Kebumen).

Kegiatan tersebut dilaksanakan atas dukungan program Fasilitasi dan Pembinaan Kelompok Masyarakat: Apresiasi bagi Komunitas Literasi Tahun 2025 dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Rumah Baca Aqlea menghadirkan dua narasumber, yakni Agus Sudono, M.Hum., widyabasa di Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, dan Alvin Pramesty dari Sanggar Bahasa UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto.

Kepala Desa Kalikidang, Prio Purwanto, menyatakan  dukungannya terhadap kegiatan literasi di desanya. Dia menyatakan bahwa pelatihan tersebut menjadi wadah positif bagi generasi muda untuk belajar menulis berita. Selain itu, melalui publikasi, mereka dapat mengenalkan Desa Kalikidang kepada masyarakat luas.

“Harapan kami, melalui pelatihan ini, anak muda dapat menjadi jurnalis yang mewartakan berita secara berimbang, adil, dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Prio dalam sambutan pembukaan acara di Rumah Baca Aqlea pada Minggu, 19 Oktober 2025.

Sementara itu, Ketua Rumah Baca Aqlea, Harisman, menuturkan bahwa kegiatan pelatihan jurnalistik tersebut bertujuan untuk membekali generasi muda dengan dua keterampilan utama di bidang jurnalistik, yakni menjadi reporter lapangan dan menulis berita dengan struktur dan gaya yang baik. Selain itu, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk menumbuhkan kepekaan sosial, kemampuan berpikir kritis, dan semangat literasi kreatif di kalangan remaja.

“Melalui pelatihan ini, para peserta diajak belajar langsung cara menggali informasi, melakukan wawancara, serta menulis naskah berita yang menarik dan bertanggung jawab. Pelatihan ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat literasi, menyalurkan minat menulis, serta membangun kemampuan komunikasi generasi muda di era digital,” ungkap Harisman.

Narasumber pertama, Alvin Pramesty, membawakan materi tentang pengertian jurnalistik, unsur berita, struktur penulisan, hingga praktik membuat berita. Peserta juga diajak berpraktik langsung menyampaikan berita yang telah disiapkan panitia, melakukan perekaman video, dan menyusun berita.

“Yang harus diperhatikan adalah kelengkapan 5W + 1H (what, who, when, where, why, dan how) serta penggunaan bahasa jurnalistik yang singkat, padat, dan lugas agar berita lebih mudah dipahami pembaca,” terangnya.

Sesi berikutnya, narasumber Agus Sudono membahas penyuntingan naskah berita. Agus menyatakan bahwa penyuntingan merupakan proses penting sebelum naskah diterbitkan. Dalam tahap ini, penyunting bertugas memastikan naskah telah layak terbit sesuai dengan kaidah bahasa, struktur, dan kejelasan isi atau informasi.

“Seorang penyunting juga harus memperhatikan konsistensi, ketelitian data, keterbacaan, serta mampu menata alur penyajian agar mudah dipahami pembaca,” katanya.

Salah satu peserta, Via Ayu Juniasih, pelajar kelas XII SMKN 1 Kalibagor, mengungkapkan bahwa pelatihan itu membuatnya lebih paham tentang jurnalistik dan juga bisa kenal teman-teman baru. Peserta lain, Muhammad Andry Pratenta, mahasiswa semester I UIN Saizu Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Sains Informasi, menyampaikan kesannya bahwa materi yang diberikan cukup menjadi bekal untuk masuk UKM Jurnalistik di kampusnya. [des/nis/tya/asa/aas]

 

 

 

*) peserta Pelatihan Jurnalistik untuk Generasi Muda

Editor: Shintya, Agus Sudono


Share link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to top